Monday, May 28, 2007

Thesis oh thesis

Huh... exammm.... thesissssss....
my bad putting it all to the last minutes...




wish i can just fukitol -_-

SMS ibu

Tiiiittt.. tieeeeet…

SMS ku memanggil.
Dari ibu.
Isinya,"Ica udah tidur? Ntn film pirates of caribbean ya td? Bagus ga?"
Setelah kubaca, kuletakan kembali dimeja.
Aku diamkan dulu karena lagi sibuk mengutak-atik rumus untuk skripsi.

5 menit berlalu

Tiiiittt.. tieeeeet…

Loh kok berbunyi lagi? Ibu sms lagi karena takut sms yang tadi tak sampai?
Dengan malas-malasan ku ambil si telepon yg memanggil.
Dari seorang pria.
Isinya singkat, tidak padat, tidak jelas, "Mel, lagi ngapain?"
Tanpa berpikir panjang aku langsung menekan tombol reply.
Reply, "Lagi ngerjain skripsi nih. Pusing deh gak selesai-selesai. Btw, td aku nonton Pirates of the Caribbean loh. Km dah ntn lom?"

Send.

Telepon ku langsung ramai bernyanyi. Balas-membalas SMS dengan si pria. Setelah 3 kali menerima dan mengirim, telepon ku diam.

5 menit.

15 menit.

25 menit.

Itu telepon kenapa gak manggil-manggil lagi?

Akhirnya aku ingat sms dari Ibu belom dibalas
Reply, "Belom, lagi kerjain tugas".

Send.

1 menit.

Tiiiittt.. tieeeeet…

Akhirnya dibales juga. Abis ngapain tu anak nunggu setengah jam buat balas sms?? Pikirku.

Ternyata bukan balasan sms yang ku nanti.
Dari Ibu.
Isinya, "Oh, ya udah kamu belajar aja deh. Yang rajin ya".

Oalaahh ternyata Ibu menunggu balasan SMS dari ku. Sedangkan aku melupakan ibu dan malah menunggu balasan dari temanku.
Aku lebih mengutamakan panggilan teman dari pada panggilan ibu. Padahal kalau ada masalah dengan si teman aku pasti langsung lari ke ibu.

Aku langsung merasa bersalah.

Cepat-cepat menekan tombol reply.

Reply, "Mama di rumah? Aku telepon rumah ya…"

Saturday, May 26, 2007

Aku kangen rumah

26 May 07

Uh… aku kangen rumah.

Pasti kebanyakan orang kira bisa sekolah ke luar negeri tuh enak banget. Karena dipikir kehidupan di luar sana pasti lebih baik dari pada di dalam negeri. Semua lebih teratur, lebih menurut aturan, dan ilmu pendidikan dan teknologi pun pasti jauh lebih maju.
Memang benar sih, semuanya lebih teratur daripada di dalam negeri. Sarana transportasi gampang, bersih, dan gak berpolusi. Mau jalan-jalan sampai pulang malem pun gak takut rampok atau diculik. Tapi apakah itu semua cukup?

Ternyata kenyamanan hidup minus orang-orang yang kita sayangi (baca: keluarga) itu tidak cukup. Sejelek-jeleknya Indonesia, tetap saja kampung halaman yang tidak akan bisa diganti. Kadang-kadang (seperti sekarang) aku berpikir, misalnya aku di Jakarta, hari Sabtu jam 9 malam pasti lagi pergi makan ato duduk-duduk dan ngobrol sama mama papa. Besok paginya dibangunin pagi-pagi buat ke gereja, lalu acara keluarga lagi. Gak repot mikirin mau makan apa malem ini, dan berakhir dengan indomie gara-gara gak sempet belanja. Ada yang masakin, ada yang anterin kalau aku butuh bantuan transportasi, dan yang lebih penting, ada tangan yang terbuka lebar dikala aku ingin dipeluk. Aku kangen rumah…

Kemaren ini sempet nonton Serial TV Jomblo di youtube. Ceritanya tentang persahabatan 4 orang lelaki di masa kuliah. Aku sempat berpikir, kalau saja dulu aku kuliah di dalam negeri, pasti aku gak akan merasa seperti ini. Teman-teman pasti selalu ada, mau ke rumah mereka pun gampang. Kalau di luar negeri seperti ini, teman-teman dari 4 tahun yang lalu yang tetap bersamaku hanya 1, yaitu housemate-ku yang 2 bulan lagi bakal lulus dan balik ke Indonesia. Di luar negeri cari teman itu gampang, tapi cari sahabat yang susah. Teman sekaligus sahabat ku sekarang mencar-mencar di penjuru dunia. Ada yang sudah balik ke Indonesia, ada yang di Canada, bahkan yang di Australia pun mencar ke Sydney dan Perth. Kalau saja dari dulu aku kuliah di dalam negeri, pasti teman-teman yang menjadi sahabatku sama-sama di Indonesia sekarang. Aku kangen rumah…

Tentang relationship pun begitu. Teman-temanku yang punya pacar disini mulai bingung karena kita sebentar lagi lulus. Ada yang pacarnya mau tetap tinggal di Ausi, sedangkan dia sendiri mau balik Indo. Ada lagi yang baru saja putus karena si lelaki ambil sekolah bahasa di Cina, sendangkan si perempuan tetap disini. Ada lagi yang sama-sama mudik Indo tetapi mereka berasal dari daerah yg berbeda, satu di Jakarta, satu lagi di Surabaya. *sigh*. Aku pun bingung. Kalau saja kita sama-sama tinggal di Jakarta, pasti gak akan serumit long distance relationship (LDR) yang masa depannya masih belom jelas. Kalau saja aku berada di Jakarta sekarang, mungkin aku lagi jalan-jalan sama pacar, atau diapelin ke rumah. Aku kangen rumah…

Boyssssssssss

Melbourne, 16 May 2007
8.47 am

Geez, I woke up early but have no energy to go to Uni. Today is tutorial (which I hate because the homework sheet is so tough and the tutor is NOT helping at all). So I decided to stayed at home and tell my story about last night.

I dunno where to start, really…

So I have this boyfriend back in Indonesia, so this is what we called long distance relationship (LDR). I feel lately that he don’t care anymore about me. He never calls anymore, he never online to chat with me as he used to do. He still SMS me every day, but the content would be so general that it bore me. And when I reply his text, it would take him an hour before he replied back. Let just say that I am tired waiting for him.

Last night I have two friends (boys, and they don’t know that I have a boyfriend) chatting with me online in MSN. They talk and flirt with me about relationship. OK, they asked me to be they girlfriend =P

Funny it is that they are not the only one. I text my other friend during that same night, we chatted on the phone, and play pranks with each other. This boy (I think) is attracted to me too. He cares, he asked me out, he always chat with me mostly every day.

The question is now… with that 3 boys waiting for my reply, what the hell am I doing with this careless boyfriend of mine? Why don’t I just having relationship with one of those guys? I must tell you that 2 out of 3 are in Melbourne so I won’t need to have LDR, which is sucks by the way. Why why why?????

I guess I’m still expecting something from my boyfriend. But lately, every time he SMS me, all I’m feeling is sadness, because I have to deal or think of him again. In my mind, I am over with him, although he never dies in my heart. Every time I tried to talk with him about this, he always always find a way to change my mind. Always have excuses, and make me think that I am the one who asking too much from him. I don’t know how to break up with him. I’ve tried several times, trust me, but I never succeeded.

Now I really don’t know what to do. Will I be happier without him? God, help me decide. Help me to have the courage to talk with him without him shaking my ground again. Help me to know the differences. Just, help me please…

And if he is not the one, help me to break up with him. Tell me tricks on ‘how to lose a guy immediately’!

 
Blog Template by suckmylolly.com